SARANG SLANKERS

Peace Love Unity Respect

More About Me...

Lorem ipsum dolor sit amet, nisl elit viverra sollicitudin phasellus eros, vitae a mollis. Congue sociis amet, fermentum lacinia sed, orci auctor in vitae amet enim. Ridiculus nullam proin vehicula nulla euismod id. Ac est facilisis eget, ligula lacinia, vitae sed lorem nunc. Orci at nulla risus ullamcorper arcu. Nunc integer ornare massa diam sollicitudin.

Another Tit-Bit...

tes

Nasehat dan Pesan Bunda

Saat anda mengambil resiko, ada kemungkinan sangat nyata akan terjadinya kegagalan. Tetapi bila anda tidak mengambil resiko, anda sudah pasti gagal. Saat Anda terjerumus masuk ke dalam jurang kesesatan yang gelap, pasti Anda butuh siraman rohani untuk meluruskan kembali langkah - langkah Anda. Jika Anda sukses meraih apa yang di cita - citakan, suka cita pun pasti Anda rayakan. Dan tidak menutup kemungkinan butuh satu nasehat, agar kegembiraan Anda tidak melampaui batas. Dalam keadaan bagaimana pun juga, Susah, Sedih, Senang, Gembira seorang manusia butuh nasehat. Slankers se - Indonesia ngga perlu repot - repot mencari seorang kiyai buat minta petunjuknya. Ngga perlu bimbang dan ragu jika mengalami kebuntuan dalam menentukan arah. Cukup ketik SMS : REG BUNDA kirim ke 9250




Kalian akan mendapatkan nasehat dan pesan - pesan Bunda. Bunda akan menyapa Slankers dalam seminggu 2 kali. Tarif per SMS hanya Rp.1000. Untuk berhenti berlangganan ketik : UNREG BUNDA kirim ke 9250. Informasi lebih lanjut hubungi CS di 0213522115

Saya Cicak, Berani Lawan Buaya

Gerakan Cintai Indonesia, Cintai KPK (Cicak) akhirnya dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (12/7). Padahal wacana ini pada awalnya sempat dinilai sekadar sebagai guyonan. Deklarasi ini dihadiri mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurrahman Ruki, mantan Wakil Ketua Erry Riyana Hardjapamekas, praktisi hukum Todung Mulya Lubis, Teten Masduki, grup musik Slank serta 500-an simpatisan yang rata-rata mengenakan kaus oblong bertuliskan: 'Saya Cicak Berani Lawan Buaya'. Taufiqurrahman Ruki dalam orasinya mengatakan, deklarasi ini menjadi simbolisme bahwa masyarakat sangat mendukung upaya-upaya pemberantasan korupsi. "Saat ini para koruptor tengah melakukan perlawanan yang sangat sistematis.


Salah satu bentuk konkretnya adalah UU Tipikor (tindak pidana korupsi - red) yang tidak kunjung disahkan," seru Ruki. Ia juga menyoroti kasus Antasari Azhar, Ketua KPK non aktif, yang disebutnya sudah cenderung dijadikan isu politis untuk melemahkan KPK. "Pimpinan KPK adalah manusia juga hingga bisa saja terjerumus berbagai hal. Tapi harap digarisbawahi, orangnya boleh ditindak, tetapi institusinya harus tetap tegak."

Terkait dengan deklarasi ini, Aku heran dengan pernyataan Pak Susno di sini, siapakah yang beliau maksudkan dengan cicak? Tak urung pernyataan ini menjadi ramai di dunia maya. Bahkan ada pollingnya untuk melihat pentingnya KPK lebih kuat dibanding kepolisian dan kejaksaan. Silahkan Anda lihat di sini. Kalau yang dimaksudkan 'beliau' dengan cicak adalah KPK dan semua gerakan anti korupsi secara keseluruhan termasuk seluruh slankers di dalamnya, maka aku masuk menjadi barisan cicak dan aku nyatakan BERANI MELAWAN BUAYA..!.

Apakah Anda berani melawan BUAYA..??


Referensi : nusantaranews


Slankers dan Aisah Dahlan

Siapa sih Aisah Dahlan..? Beliau adalah seorang Dokter yang dengan tangan dinginnya telah membebaskan ratusan Slankers dan 500-an pemuda lain dari jeratan Narkoba. Bagaimana dokter ini terlibat dalam kerja sosial yang tak banyak dilakukan perempuan? Bak Bidadari Penyelamat, dokter ini menyelamatkan ratusan Fans Slank dari kecanduan Narkoba. Nama dokter ini cukup familiar di kalangan penggemar grup musik Slank, sudah lebih dari lima tahun dia mendampingi dan menyembuhkan para Slankers yang jeratan barang setan itu. Bahkan, mereka memanggil perempuan berdarah Bugis itu dengan sebutan yang bisa bikin tersenyum bangga. ”Soal ini saya juga dapat sebutan di kalangan Slankers. Kalau bunda Iffet (ibunda Bimbim, drummer Slank, Red) mendapat julukan Rock and Roll Mom, saya disebut Doctor Peace,” terangnya. Peace merupakan salam yang kerap diucapkan para Slankers agar selalu damai.


Bagaimana awalnya Aisah bisa berkenalan dengan para Slankers? Kebetulan rumah dia memang dekat dengan markas Slank di Gang Potlot, kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada 2003, nama Aisah yang sudah dikenal sebagai terapis pecandu narkoba berkenalan dengan Bimbim. ’’Kalau Mas Bimbim ada di Jakarta, pasti saya diundang berdiskusi masalah narkoba,” jelas wanita yang juga bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Selapa Polri itu.

Dari situ Bimbim meminta Aisah mengentaskan ratusan Slankers dari ketergantungan serupa. Saban tahun Aisah selalu menyelenggarakan detoksifikasi (menghilangkan kadar racun dalam tubuh) masal di markas band rock and roll tersebut. ”Dia bilang, ’dok, sanggup tidak detoksifikasi namun murah?’ Saya bilang sanggup,” katanya. Metodenya sama dengan yang dia kembangkan di Yayasan Sahabat Rekan Sebaya yang dikelolanya selama ini.

Ketertarikan Aisah menjadi dokter ”spesialis” narkoba berawal dari keprihatinan terhadap sang adik, Sahril Dahlan, yang kecanduan barang haram itu. Sahril terdeteksi ketergantungan narkoba pada 1989 setelah sembilan tahun mengonsumsinya. Dia mulai coba-coba narkoba ketika masih kelas 3 SMP. Mulai pil koplo, ganja, sabu-sabu, sampai putauw pernah ditenggaknya.

Saat mengetahui adiknya kecanduan narkoba, Aisah masih berstatus mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Sebagai kakak tertua dari lima bersaudara, dia merasa terpanggil untuk melepaskan adik keduanya itu dari jerat narkoba. Namun, kala itu Aisah tak mengetahui apa yang harus dilakukan. ”Saat sudah jadi dokter, saya juga tak tahu apa yang harus saya lakukan,” jelasnya. Bahkan, sampai menikah, Sahril belum bisa lepas dari barang memabukkan itu.

Aisah pun kalang kabut mencari obat mujarab untuk adiknya. Akhirnya dia mendapat kabar bahwa di Malaysia ada klinik rehabilitasi yang mampu menyembuhkan para pecandu narkoba. Klinik itu adalah Rumah Pengasih yang berlokasi di Kuala Lumpur. Di Indonesia, klinik itu lumayan terkenal. Aisah pun meminta suaminya, Priyanto, menemani Sahril berobat ke Kuala Lumpur. Sepulang dari sana, Sahril sembuh. Namun, pesan dari klinik, Sahril bisa kambuh lagi apabila ada satu peristiwa yang membuat dirinya hancur. Benar juga, waktu bisnis yang dirintisnya di Makassar terpuruk, Sahril kambuh lagi. Demikian halnya saat pamannya meninggal. ”Saya berusaha keras mengentaskan dia,” jelas wanita 40 tahun itu.

Sejak itu Priyadi meminta Aisah untuk menjadi dokter yang khusus menangani para pecandu narkoba. ”Tentu banyak keluarga yang bernasib sama, tapi tak tahu cara menanganinya,” katanya. Perlahan wanita berkerudung itu belajar tentang narkoba. Itu dilakukan saat Aisah bekerja di RS Harum Kalimalang, Jakarta. Kebetulan saat itu Aisah diminta mengelola unit khusus yang menangani korban narkoba. Di sana Aisah mengakrabi para pecandu. ”Saya harus tahu bagaimana orang ketagihan. Merasakan bagaimana sakitnya?” terangnya. Aisah juga membaca semua buku dan makalah tentang narkoba. ”Saya punya keyakinan, menghadapi keluarga yang kecanduan adalah pengalaman sangat berharga. Ini harus dibagikan kepada banyak orang,” katanya. Pada 1999, Aisah berusaha membagikan pengalamannya itu. Dia merintis Yayasan Sahabat Rekan Sebaya. Yayasan itu bertempat di Jalan Pasar Minggu, Kompleks Kalibata No 16 Jakarta.

Awalnya organisasi itu hanya paguyuban. Isinya para pecandu narkoba yang punya komitmen lepas dari ketergantungan. Di sana tangan dingin Aisah membantu para pecandu melakukan detoksifikasi (menghilangkan racun narkoba), rehabilitasi (pemulihan), dan after care.

”Waktu itu organisasi hanya perkumpulan. Saya tak punya duit cukup untuk menjadikannya badan hukum,” jelasnya. Aisah mengucurkan seluruh penghasilannya sebagai dokter untuk kehidupan organisasinya itu. Aisah pun melibatkan para mantan pecandu ke dalam organisasi itu. ”Mereka yang sudah sembuh benar saya libatkan, mendampingi para pecandu lain yang ingin mentas, terus-terusan begitu,” ujarnya. Cara ini amat efektif. Sebab, para pecandu ini akan menuruti semua perintah para ”seniornya”.

Dia mengaku bahwa pekerjaan berat dalam proses itu adalah detoksifikasi. Di sini pecandu harus benar-benar lepas dari narkoba. Selama sepuluh hari mereka diajak tidak menyentuh barang-barang yang menjerumuskannya itu. ”Ini amat berat. Kata mereka, tahap ini rasanya seperti orang sehat yang dicabuti kukunya,” jelasnya. Untuk menghilangkan rasa sakit para pecandu, Aisah memanfaatkan obat-obatan murah kelas puskesmas untuk mereka konsumsi.

Tahap rehabilitasi membutuhkan waktu enam bulan. Namun, apabila ingin sempurna, dibutuhkan waktu setahun. Selanjutnya tahap after care. Sampai di sini pekerjaan belum berhenti. Umumnya, para pecandu yang datang ke yayasan adalah mereka yang tak punya pekerjaan. Bila mereka langsung dilepas, proses rehabilitasi akan sia-sia. Sebab, kemungkinan kembali menjadi pecandu sangat besar. ”Kalau mereka punya pekerjaan gampang. Setelah sembuh bisa langsung bekerja,” ucap Aisah. ”Tentu saya harus memikirkan mereka,” sambungnya.

Seiring perjalanan waktu, Aisah mengembangkan yayasannya. Tak sekadar menerapi pecandu, yayasan itu sudah dikembangkan ke 14 divisi. Beragam bentuk kegiatan ada di dalamnya. Mulai musik, broadcasting, bengkel, hingga peternakan. ”Untuk melatih mereka (pecandu) suami saya memanfaatkan jaringannya. Ahli broadcasting bisa kami datangkan. Syaratnya mau gratis,” terangnya.


Source : http://www.radarjogja.co.id

Ada Apa dengan Slank dot com..??

Maksud hati pengen cari suasana fresh, karena di mana - mana, di setiap sudut kota, di setiap tempat nongkrong, topik pembicaraan hanya seputar pilpres. Bete juga. Sambil buka Facebook, aku ingin melihat perkembangan berita Group Musik kesayanganku, SLANK.. setelah menuliskan http://slank.com, lalu enter, betapa terkejutnya aku, karena situs slank status off line. Ngga percaya..?? klik aja di sini. Sedih bercampur heran, kenapa ya slank dot com off line..?? Ada apa dengan slank dot com..?? Ada yang tahu ngga..?? Infokan ya..?? PEACE LOVE UNITY RESPECT