Konser Slank dan Letto di Malaysia Kacau
Konser musik Indonesia-Malaysia yang menampilkan grup band kedua negara yakni Slank, Letto, Hujan, Estranged, dan Bunkface kacau karena seharusnya dimulai Sabtu (23/05) mulai jam 17 ternyata baru dimulai jam 22.30 di halaman parkir stadion Bukit Jalil, Selangor. Konser yang ingin menyatukan musik dua negara bertetangga yang disponsori pertama kalinya oleh promotor Indonesia yakni Mahaka Entertainment dan Eblitz Communication kacau karena mulai jam 17.00 hari Sabtu itu lokasi penonton belum siap sama sekali, sound system sendiri tidak diberikan atap sehingga ketika hujan lebat terpaksa tidak bisa dipersiapkan.
Sekitar jam 21.00 lokasi untuk penonton baru disiapkan. Pagar setinggi pinggang disiapkan. Kemudian ditambah triplek agar lebih tinggi. Sound sistem baru disetel dan akhirnya grup musik Malaysia, Bunkface, band pembuka, baru mulai konser sekitar jam 22.30. Disusul dengan grup musik Hujan, kemudian Letto. Letto sendiri baru tampil mulai jam 23.15 dan hanya membawa lima buah lagu yang dibawakan dengan irama dangdut karena banyak penontonnya adalah para TKI.
Setelah itu, tampil lagi grup band Malaysia, Estranged, kemudian disusul oleh Slank yang baru tampil jam 00.15. Baru tampil membawakan dua lagu Mars Slanker dan Ku Tak Bisa konser itu sudah ditutup karena izinnya hingga 12.30. Seluruh personil band segera diangkut ke dalam sebuah bus.
Para penonton sangat kecewa namun tidak menimbulkan kerusuhan. Mereka sudah membeli tiket 55 ringgit (Rp165.000) per orang, namun konser terlambat dan jumlah lagu yang dinyanyikan juga sedikit.
Presiden Mahaka Enterprise Hasani Abdulgani mengemukakan sangat kecewa dengan konser bertema Rhythm of Unity ini yang kacau akibat mitra bisnisnya Eblitz Communication Sdn Bhd kurang transparan dalam bisnis sehingga pemasok sound system dan lokasi penonton tidak menyiapkan segalanya dengan baik.
"Saya baru tahu Jumat malam seusai jumpa pers bahwa panggung, sound system dan lokasi penonton belum disiapkan pemasok akibat kekurangan uang. Sementara pembagian peran, Mahaka hanya berperan mendatangkan grup band Slank dan Letto, sementara Eblitz menyiapkan panggung, sound system, lokasi penonton dan pemasaran tiket," kata Hasani.
"Karena saya sudah mendatangkan Slank dan Letto ke Malaysia sudah tidak mungkin batalkan acara. Akhirnya, semuanya kami ambil alih," katanya.
"Persiapan panggung, sound system dan lokasi penonton kita cari pemasok lainnya. Mereka minta pembayaran tunai sementara saat itu sudah Sabtu dini hari dan semua bank tutup. Untungnya pemasok kedua ini punya istri warga Indonesia dan ada rekening BCA sehingga bisa dibayar tunai Sabtu siang," katanya.
Sementara itu, Direktur Eblitz Ignes Messyta mengatakan mohon maaf sekali atas kekacauan manajemen konser yang ini menyatukan musik Indonesia dan Malaysia dengan tema Rythm of Unity karena ada kesalahpahaman dengan pemasok pertama sehingga mereka tidak menyiapkan panggung, sound system, dan lokasi penonton sesuai rencana.
Sumber : http://www.kapanlagi.com
wew
semoga slank terus berjaya y...
dengan virus nya yang mendanmaikan negeri ini..
salam PLUR
Slank will never die...